Setiap materi di alam semesta ini tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang oleh para ahli dikenal dengan nama atom. Sejak dahulu kala pertama manusia berpikir tentang zat penyusun setiap materi, kemudian dirumuskannya teori atom dan sampai sekarang di zaman yang serba canggih ini, keberadaan atom sudah diterima semua orang, tetapi bagaimana bentuk sebenarnya atom tersebut serta penyusunnya belum diketahui secara pasti. Para ahli hanya mereka-reka berdasarkan pengamatan di laboratorium terhadap gejala yang ditimbulkan jika suatu materi diberi perlakukan tertentu. Dari pengamatan gejala-gejala tersebut para ahli kemudian membuat teori tentang atom dan memperkirakan bentuk atom tersebut yang dikenal dengan sebutan model atom. Model-model atom yang diusulkan oleh para ahli mengalami per-Kembangan sampai sekarang dan akan terus berkembang seiring dengan semakin canggihnya instrumen laboratorium yang ditopang oleh kemajuan iptek yang luar biasa.
Teori atom Dalton didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu:
Model atom Thompson dianalogkan seperti sebuah roti kismis, di mana atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis. Karena muatan positif dan negatif bercampur jadi satu dengan jumlah yang sama, maka secara keseluruhan atom menurut Thompson bersifat netral.
Model atom Rutherford menyatakan bahwa :
Model atom Bohr dianalogkan seperti sebuah tata surya mini. Pada tata surya, planetplanet beredar mengelilingi matahari, sedangkan pada atom, elektron - elektron yang beredar mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya setiap lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1 elektron.
Henry Gwyn - Jeffreys Moseley (1887 – 1915) pada tahun 1913 menemukan bahwa jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan sifat khas masing-masing unsur. Atom-atom dari unsur yang sama memiliki jumlah muatan positif yang sama. Moseley kemudian mengusulkan agar istilah nomor atom diberi lambang Z, untuk menyebutkan jumlah muatan positif dalam inti atom.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Setelah dilakukan percobaan, diketahui bahwa atom tidak bermuatan listrik yang berarti dalam atom jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron dalam unsur.
Nomor Atom (Z) = | Jumlah Proton |
= | Jumlah Elektron |
Misalnya, unsur oksigen memiliki nomor atom 8 (Z = 8), berarti dalam atom oksigen terdapat 8 proton dan 8 elektron.
Selain nomor atom, ada juga yang disebut dengan nomor massa yang biasanya diberi lambang A. Nomor massa ini digunakan untuk menentukan jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon sendiri adalah partikel penyusun inti atom yang terdiri dari proton dan neutron.
A = P + N
Keterangan :
A = Nomor Massa
P = Jumlah Proton
N = Jumlah Neutron
Dalam penulisan atom, nomor massa (A) ditulis di sebelah kiri atas, sedangkan nomor atom (Z) ditulis di sebelah kiri bawah dari lambang unsur.
Keterangan :
X = Lambang Unsur
A = Nomor Massa
Z = Nomor Atom
Untuk ion (atom bermuatan positif atau negatif) maka notasi ion, jumlah proton, neutron, dan elektron adalah :
Untuk atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah electron.
Materi ini mencakup tujuh topik utama mengenai konsep dasar atom, dimulai dari struktur atom hingga teori-teori atom seperti Teori Dalton, Model Thompson, Model Rutherford, dan Model Bohr. Pembahasan juga meliputi susunan atom dan konsep isotop, yang penting untuk memahami sifat-sifat elemen.
Sim-PK menyajikan pengalaman belajar interaktif dengan simulasi visual, percobaan virtual, dan konsep kimia, memudahkan pemahaman siswa secara praktis.
Jl. Dewi Sartika No.104, Birobuli Sel., Kec. Palu Sel., Kota Palu, Sulawesi Tengah 94235